Nur bintang dimalam hari
Menembus lumpur… lumpur Lapindo
Angin malam menerpa hati
Terduduk lesu berlinang-linang
Mengeluh merasa perih mencari keadilan
Usai sudahlah harapan hidup
Ditelan lumpur… ditelan lumpur
Menggores luka, rakyat menjerit-jerit
Kembalikan rumahku!
Sejahterakan hidupku!
Merangkul kekuasaan, kekayaan, dan jabatan
Presiden dan wakilnya menjadi linglung
Anggota DPR dan MPR ikut juga linglung
Manakah uang, manakah rakyat
Siapakah rakyat, siapakah uang
Nenen Gunadi
Rabu, 22 Oktober 2008
POEM...!!!!
Selasa, 21 Oktober 2008
Nuclear energy news for October 20 2008
Label: Nuclear energy news for October 20 2008Posted by Justin at 1:37 PM | Permalink | Comments (0)
Some other stories from the nuclear industry you may have missed:
AFP: China to help Pakistan build two more nuclear plants
‘Energy-hungry Pakistan said on Saturday that China had agreed to help it build two more nuclear power plants in a major boost to the country's long-term plans to end crippling electricity shortages.’
Associated Press: Billions of fish, fish eggs die in power plants
‘For a newly hatched striped bass in the Hudson River, a clutch of trout eggs in Lake Michigan or a baby salmon in San Francisco Bay, drifting a little too close to a power plant can mean a quick and turbulent death.’
Peringatan Greenpeace untuk Seluruh Perusahaan Elektronik
Greenpeace menghimbau perusahaan elektronik di seluruh dunia, Selasa (05/08) kemarin, untuk menghancurkan limbah bahan kimia yang berbahaya dari produksi produk mereka. Hal ini lebih disebabkan karena adanya pembuangan limbah bahan kimia yang mengandung racun, terutama dari gadget yang sebenarnya sudah tidak layak pakai, yang dibuang dari negara-negara kaya ke negara miskin, walaupun sudah ada aturan yang melarang hal tersebut.
Greenpeace mengungkapkan bahwa perdagangan produk elektronik yang telah menjadi sampah tersebut telah menyebar dari Asia ke Afrika Barat, khususnya Ghana, di mana banyak TV dan computer yang dibuang dan mengandung material beracun, yang sebelumnya telah menjadi mainan anak kecil berusia 5 tahun.
“Kecuali perusahaan telah menghancurkan semua bahan kimia berbahaya dari produk elektronik mereka dan bertanggung jawab untuk kelangsungan hidup produk mereka, masalah limbah beracun ini masih akan berlangsung terus. Perusahaan elektronik juga tidak boleh membuang sampah produk ke negara-negara miskin di seluruh dunia.”, kata Martin Hojsik, campaigner Greenpeace.
PAPUA : Hutan Alam Terakhir di Indonesia
Bukti Baru Penghancuran Hutan Alam di Papua
Greenpeace mendapatkan bukti terbaru bahwa telah terjadinya konversi besar-besaran di hutan alam terakhir Indonesia Papua. Perluasan perkebunan kelapa sawit di kawasan lereh kabupaten Jayapura.
Klik disini untuk melanjutkan »»ANEKDOT..!!
Kalau Pakai Lipstik Jangan Tebal-tebal
Seorang pria datang ke dokter kelamin dengan keluhan, “Dokter, alat kelamin saya kok merah-merah?”
Dokter pun menjawab, “Wah gawat itu, jangan-jangan anda terkena penyakit kelamin yang menular”.
Lalu dokter dan pria itu pun masuk ke kamar periksa untuk diperiksa oleh dokter tersebut, “Coba kita lihat alat kelamin saudara”.
Setelah melihat dengan teliti dokter itu pun berdiri dan kembali ke ruang prakteknya.
“Bagaimana dok, apa penyakit saya?”, tanya pria itu.
Dokter pun menjawab, “Lain kali bilang sama pacar kamu kalau memakai lipstik jangan tebal-tebal…”
Papua,"Surga"Bagi Satwa
Papua, INDONESIA -- juga Papua -- kaya dengan keanekaragaman hayati dan hewani. Tidak dapat terhitung banyaknya margasatwa di Indonesia yang terbentang dari Sabang hingga Merauke.
Seperti hewan-hewan di Indonesia bagian barat yang mempunyai ciri khas tersendiri, jenis hewan-hewan yang berada di Indonesia bagian timur juga merupakan bagian yang memiliki ciri khas tertentu, sehingga ada yang tidak dapat kita temui di bagian barat Indonesia.Di Papua, satwa-satwa di daerah ini punya keunikan tersendiri. Burung cendrawasih merupakan salah satu jenis burung yang beberapa nama ilmiahnya berarti 'dari surga', 'agung', 'indah', dan 'sangat bagus'.
Ia juga disebut sebagai bidadari tak berkaki atau Apoda, dalam bahasa Latin burung cendrawasih digambarkan sebagai besar (paradisaea apoda). Burung yang sangat cantik tetapi tidak punya kaki dipercaya bukan berasal dari bumi karena mereka berjalan atau bertengger di pohon.
Tiga puluh jenis cendrawasih terdapat di Indonesia, 28 di antaranya ditemukan di Papua yang merupakan tempat tinggal cendrawasih berpial paradigalla carunculata, cendrawasih ekor panjang astrapia nigra, cendrawasih paratia parotia sefilata, cendrawasih Wilson cicinnurus respublica, dan cendrawasih merah paradiasea rubra.
Terdapat juga keragaman lain dari cendrawasih yang persebarannya terbatas hanya di Papua dan Nugini, yaitu cendrawasih ragiana, cendrawasih superb, cendrawasih magnificent, cendrawasih 'dua belas kawat', cendrawasih raja dan cendrawasih biru Nugini.
Sedangkan cendrawasih raja, cendrawasih botak, cendrawasih merah, toowa, dan cendrawasih kecil ekor kuning telah masuk dalam daftar jenis satwa yang dilindungi berdasarkan UU No 5 Tahun 1990 dan PP RI No 7 Tahun 1999.
Hutan di Papua seperti Aru dan Yapen merupakan habitat untuk si burung besar yang tidak dapat terbang: Kasuari. Di Australia tinggi burung ini bisa mencapai 180 cm dan berat 60 kg. sarangnya berada di bagian rendah dari hutan. Telurnya berwarna kehijauan dan berjumlah 3-5 butir. Lama pengeraman dapat mencapai 50 hari dan burung jantan yang melakukan tugas ini.
Jenis yang dilindungi adalah kasuari gelambir tunggal yang berada di bagian utara Papua. Jenis burung lainnya yang berada di kawasan Papua, yaitu kasuari raja psittrichas fulgidus. bentuk tubuhnya perpaduan antara burung nuri dengan gagak. Kepalanya menyerupai elang. Paruh dan ekor hitam, sedangkan sayap dan tunggingnya berwarna merah.Papua merupakan rumah bagi sebagian besar hewan yang tidak dapat ditemukan di kawasan barat Indonesia. Di antaranya wallaby agile (macropus agilis), kanguru pohon wakera (denrolagus inustus), cendrawasih (ptiloris magnificus), kakatua raja (probosciger atterimus), dan kadal berjumbai (chlamydosaurus kingii).
Kadal merupakan jenis reptil yang cukup dikenal di Indonesia. Ada sekitar 300 jenis kadal di Indonesia dan 150 jenis di antaranya terdapat di Papua. Bentuk kadal di Indonesia cukup beragam, di antaranya yang berada di Papua adalah jenis D novaeguineae.
Untuk jenis biawak, keragaman yang paling tinggi juga berada di Papua, bahkan yang terpanjang sekitar 3 meter. Biawak salvadori (varanus salvadori) juga ada di sini. Soa Payung (chlamydoasurus kingii) berada di Papua bagian selatan.
Soa payung memiliki ciri punya lipatan tipis di leher, ditunjang oleh dua batang tulang, yang digunakan untuk mengancam mangsa. Kulit dekat kepalanya dapat mengembang untuk menakuti mangsanya.
Kupu-kupu masuk ke dalam jenis serangga lepidoptera yang berarti "sayap bersisik". Sejak tahun 1980-an Indonesia sudah melindungi kupu-kupu sayap burung yang beberapa jenis lain yang kurang menarik.
Siput dan keong masuk ke dalam kelas gastropoda Di Papua, siput berada di daerah Lembah Baliem, tepatnya di gua-gua Lembah Baliem dan daerah batu kapur. Siput berwarna-warni merupakan salah satu contoh yang banyak ditemukan di Papua.
Sanca hijau Irian (morelia viridis) merupakan jenis ular berwarna hijau yang hidup di hutan tropis Papua. Papua juga merupakan habitat untuk hewan-hewan yang hidup di dua alam, seperti kura-kura Irian yang habitatnya berada di sungai-sungai besar di Papua selatan, penyu hijau (chelonia mydas) dan buaya Irian (crocodylus novaeguineae) yang hidup di muara sungai sampai ke pedalaman di Papua sebelah utara. Papua benar-benar kaya. (Golda/S-5)
(sumber: media indonesia)